
Meski menjadikan warga nadliyin (Nahdlatul
Ulama/NU) sebagai salah satu basis suara mereka, namun Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mengakui Islam sebagai ideologi politik.
“PKB
bukan partai Islam dan tidak mengaku-mengaku sebagai partai Islam,”
kata Ketua DPP PKB, Abdul Malik Haramain, saat diskusi “Yang Mana Partai
Islam?” yang diselenggarakan sebuah media online, Jakarta, Senin
(24/12).
Malik mengatakan PKB ingin menjadi partai moderen. Partai yang tidak mengekslusifkan diri pada isu-isu keagamaan.
Malik
menilai Islam atau agama tidak menjadi determinan utama bagi seseorang
dalam menentukan pilihan politik. “PKB ingin menjadi partai moderen.
Islam atau agama tidak akan menjadi determinan faktor pemilih memilih
partai,” ujar Malik.
Berangkat dari kesadaran semacam itu, PKB
juga tidak akan berfokus pada persoalan-persoalan agama. Selain dianggap
tak menguntungkan secara elektoral, isu keagamaan juga menciptakan
kesan eksklusif bagi sebuah partai.
“Bagi PKB, isu partai Islam
tidak prospektif. Kalau partai politik mengangkat isu keagamaan, kesan
yang muncul eksklusif,” kata Malik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar