Senin, 11 Februari 2013

Kisah mengharukan

Foto: Kisah mengharukan pada saat pengumuman pemenang hadiah utama door prize di acara Tabligh Akbar Safari Dakwah 3 DPP PKS Wilda Sumatera, di Bangka Belitung.
Satu. Seorang Ibu bernama Sri Kirana, warga Kelurahan Pintu Air Atas, tak henti-hentinya mengucapkan syukur setelah meraih tiket umroh di acara Door Prize Tabligh Akbar PKS di kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung (25/1/2013). Sebelum diserahkannya hadiah tersebut secara simbolis oleh Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaaq, mengajaknya berdialog di atas panggung. 
"Suami ibu namanya siapa?" tanya Presiden PKS. 
"Supriadi" jawab ibu itu.
"Suami ibu kerjanya apa?"
"Buruh"
"Kalau dikasih tambahan hadiah, ibu mau ngajak siapa pergi umrohnya?
"Saya.. saya mau ngajak suami saya," jawab ibu itu dengan mata mulai berkaca-kaca.
"Kenapa mau ngajak suaminya, bu?" tanya Presiden PKS lagi.
"Karena suami saya dulu pernah dapat rezeki umroh, ditawarin umroh, begitu.. dia bilang saya mau berangkat sama istri saya, kalau gak sama istri saya, saya nggak mau,"… Serempak panitia serta masyarakat yang menyaksikan mengucapkan takbir, "Allahu Akbar."
"Baik, untuk ibu Sri Kirana hadiah umrohnya diberikan oleh panitia, sedangkan umroh untuk suaminya dibiayai oleh DPP PKS," kata Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS. Kembali warga masyarakat bertakbir, sambil menyeka air mata masing-masing karena haru. 

Dua.
DR. Hidayat Nur Wahid berkesempatan mencabut undian untuk hadiah kedua, sebuah sepeda motor. Ternyata pemenangnya adalah seorang gadis cilik baru berumur 9 tahun. "Saudara sekalian, mari kita saksikan… seorang gadis kecil ternyata sudah berani datang ke acara Partai Keadilan Sejahtera," demikian beliau memberi komentar setelah sang anak maju ke atas panggung.
"Namanya siapa, nak?" tanya HNW
"Nofi"
"Pernah datang ke kantor PKS?" yang ditanya menggelengkan kepala
"Kalau sudah dapat motor ini, mau datang ke kantor PKS?"
"Mau."
"Tapi kalau mau pake motornya, harus punya SIM dulu, mau diberikan ke siapa nanti motornya, apa bapaknya datang ke sini?." tanya HNW lagi. Kemudian panitia memanggil, agar bapaknya Nofi ikut ke panggung. 
"Enggak, enggak punya bapak" aku Nofi lirih.
"Ibunya?" tanya HNW. Tapi Nofi kemudian menangis, sambil menggelengkan kepala. Barulah semua orang yan hadir tahu bahwa Nofi ternyata seorang yatim piatu dan kini tinggal bersama neneknya. HNW pun menyerahkan hadiah tersebut di antara para hadirin yang menyaksikan. Saat itu suasana benar-benar mengharukan. 

Kisah mengharukan pada saat pengumuman pemenang hadiah utama door prize di acara Tabligh Akbar Safari Dakwah 3 DPP PKS Wilda Sumatera, di Bangka Belitung.
Satu. Seorang Ibu bernama Sri Kirana, warga Kelurahan Pintu Air Atas, tak henti-hentinya mengucapkan syukur setelah meraih tiket umroh di acara Door Prize Tabligh Akbar PKS di kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung (25/1/2013). Sebelum diserahkannya hadiah tersebut secara simbolis oleh Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaaq, mengajaknya berdialog di atas panggung.
"Suami ibu namanya siapa?" tanya Presiden PKS.
"Supriadi" jawab ibu itu.
"Suami ibu kerjanya apa?"
"Buruh"
"Kalau dikasih tambahan hadiah, ibu mau ngajak siapa pergi umrohnya?
"Saya.. saya mau ngajak suami saya," jawab ibu itu dengan mata mulai berkaca-kaca.
"Kenapa mau ngajak suaminya, bu?" tanya Presiden PKS lagi.
"Karena suami saya dulu pernah dapat rezeki umroh, ditawarin umroh, begitu.. dia bilang saya mau berangkat sama istri saya, kalau gak sama istri saya, saya nggak mau,"… Serempak panitia serta masyarakat yang menyaksikan mengucapkan takbir, "Allahu Akbar."
"Baik, untuk ibu Sri Kirana hadiah umrohnya diberikan oleh panitia, sedangkan umroh untuk suaminya dibiayai oleh DPP PKS," kata Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS. Kembali warga masyarakat bertakbir, sambil menyeka air mata masing-masing karena haru.

Dua.
DR. Hidayat Nur Wahid berkesempatan mencabut undian untuk hadiah kedua, sebuah sepeda motor. Ternyata pemenangnya adalah seorang gadis cilik baru berumur 9 tahun. "Saudara sekalian, mari kita saksikan… seorang gadis kecil ternyata sudah berani datang ke acara Partai Keadilan Sejahtera," demikian beliau memberi komentar setelah sang anak maju ke atas panggung.
"Namanya siapa, nak?" tanya HNW
"Nofi"
"Pernah datang ke kantor PKS?" yang ditanya menggelengkan kepala
"Kalau sudah dapat motor ini, mau datang ke kantor PKS?"
"Mau."
"Tapi kalau mau pake motornya, harus punya SIM dulu, mau diberikan ke siapa nanti motornya, apa bapaknya datang ke sini?." tanya HNW lagi. Kemudian panitia memanggil, agar bapaknya Nofi ikut ke panggung.
"Enggak, enggak punya bapak" aku Nofi lirih.
"Ibunya?" tanya HNW. Tapi Nofi kemudian menangis, sambil menggelengkan kepala. Barulah semua orang yan hadir tahu bahwa Nofi ternyata seorang yatim piatu dan kini tinggal bersama neneknya. HNW pun menyerahkan hadiah tersebut di antara para hadirin yang menyaksikan. Saat itu suasana benar-benar mengharukan.

dakwatuna
 

Subhanallah, Warga dan Tokoh Masyarakat Justru Berbondong-Bondong Masuk PKS

 

Luthfi Hasan Ishaaq yang pada waktu itu merupakan Presiden PKS ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena dituduh terlibat dalam suap impor daging sapi. Dan tidak kurang dari 12 jam, Luthfi digelandang ke KPK. Hal ini tentu saja merupakan hantaman tersendiri kepada tubuh PKS.
Masyarakat dibuat bingung dengannya. Karena banyak yang menaruh harapan kepada PKS sebagai “benteng terakhir” pemberantasan korupsi di Indonesia, khususnya pada perpolitikan Indonesia. Ditambah lagi beberapa pengamat  mengatakan di berbagai media bahwa kejadian ini akan berdampak kepada turunnya suara PKS menjelang pemilu 2014.
Namun pada kenyataannya justru terbalik. Sebelum ini telah diberitakan bahwa ada seorang ibu di Bandung langsung menelepon DPW PKS Jabar untuk mendaftar menjadi anggota PKS. Dia mengatakan bahwa dia tahu PKS walau sedang ada gonjang ganjing ini. Seorang mahasiswi di UNPAD menyatakan ingin bergabung dengan PKS melalui twitter dengan memention anak seorang kader PKS.
Lalu di NTT beberapa tokoh mengucapkan simpati dan kagum kepada kader-kader PKS dan Presiden PKS yang baru. Sedangkan di Maluku, tepatnya di daerah Kab MTB dan MBD yang berbatasan dengan Timor, ada lima tokoh masyarakat setempat yang masing-masing ada yang beragama Katolik dan ada yang Protestan minta untuk bergabung dan menjadi pengurus PKS di sana.
Lain lagi dengan di Ujung Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur. Di sana ada 3 orang, 2 Protestan dan 1 Katolik, minta diangkat jadi Pengurus PKS di Balikpapan. Wartawan Senior Tribun tertegun dan menangis menyaksikan Pidato Presiden PKS. Dan ibu-ibu rumah tangga datang ke rumah menangis karena merasa PKS dizhalimi…
Sedangkan di Yogyakarta, sebagaimana disampaikan sendiri oleh DR Sukamta Ketua DPW PKS DIY, seorang Ustadz besar sekaligus tokoh masyarakat setempat yang sangat disegani (yang dulunya sulit dan alergi dengan PKS) mengirimkan sms ke pengurus PKS sebagai berikut:

“Assalamu ‘alaikum. Bismillahirrohmanirrohiem. Dengan ini, saya, ustad [nama dirahasiakan], menyatakan diri bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera. Wassalamu’alaikum.”
Di DPC Sukun Malang, ada seorang ayah yang fanatik dengan PDIP, sehingga membatasi anaknya untuk tidak ikut acara-acara PKS, tapi setelah si ayah melihat orasi Presiden PKS baru Anis Matta di TV, ada yang beda dia rasakan, dia pun menyetujui anaknya bergabung dengan PKS.
Sedangkan di Garut, beberapa orang yang terdiri dari Hanura, PAN, PBB dan mantan caleg PKNU semua SMS dan menyatakan siap dukung PKS di 2013-2014.
Berita terbaru yang didapatkan redaksi dakwatuna.com, seluruh remaja masjid dan pemuda Muhammadiyah Terara meminta kartu anggota PKS untuk dijadikan anggota PKS. Hal ini terjadi setelah DPC Terara Lotim NTB, nonton bareng pidato politik Anis Mata di youtube.
Sedangkan seorang tokoh masyarakat Majene yang merupakan PNS, dosen UNM, dan Pengusaha setempat, ikut menonton pidato politik  Presiden PKS Anis Matta bersama istrinya di televisi. Tiba-tiba sang istri berkata: “Bagaimana kalo ayah masuk PKS saja dan tinggalkan PNS”. Dan hari ini tokoh tersebut sudah menemui pengurus DPD, menyatakan siap masuk PKS dan siap memberikan 8 unit motor, 1 mobil untuk DPD Majene, serta rumah beliau di Majene yang besar dipinjamkan untuk kantor DPD Majene.
 
pks piyungan

Ratusan Warga Aceh Besar Daftar Jadi Kader PKS

 

Liputan6.com, Banda Aceh : Ratusan masyarakat di Kabupaten Aceh Besar menyatakan diri bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka tidak terpengaruh terhadap kasus penetapan tersangka terhadap mantan presiden partai itu, Luthfi Hasan Ishaaq.

Ketua Daerah I DPW PKS Aceh Iwan Sulaiman di Banda Aceh, Kamis (7/2/2013), menyatakan, sebanyak 405 masyarakat yang berasal dari Kabupaten Aceh Besar telah menyatakan diri bergabung dengan partai tersebut.

Menurut Iwan, bergabungnya ratusan masyarakat Kabupaten Aceh Besar dengan PKS merupakan bukti bahwa masyarakat tidak terpengaruh dengan kasus yang menimpa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang dijadikan tersangka oleh KPK.

Ia mengatakan, bergabungnya ratusan masyarakat di kabupaten Aceh Besar ke partai tersebut terjadi tiga hari pascapenahanan mantan presiden partai tersebut oleh KPK.

"Masyarakat tidak peduli dengan berita-berita miring terhadap PKS, mereka melihat kerja nyata kader di lapangan, dimana kader PKS selalu bersama rakyat menghidupkan berbagai aktifitas sosial, keagamaan, pendidikan, penanganan bencana serta pos ekonomi keluarga di gampong," katanya.

Iwan menambahkan, bergabungnya ratusan masyarakat tersebut juga tidak terlepas dari kerja keras kader dan kesolidan struktur PKS hingga tingkat bawah dalam menggerakkan mesin partai. "Seluruh anggota yang bergabung dengan PKS akan segera dikeluarkan KTA," katanya.

Pihaknya akan terus bekerja maksimal dan menyakinkan para konsituen yang ada di seluruh kabupaten/kota di provinsi ujung paling barat Indonesia itu dalam mewujudkan target tiga besar pada pemilihan legislatif 2014.

Dan Merekapun Menyatakan Diri Bergabung

 

Ikhwati fillah di tengah kepungan pasukan ahzab, selalu saja ada orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk mendukung da'wah.

Begitulah yang terjadi saat ini. Berikut serba- serbinya, semoga kita yang sudah berada dalam shaf ini manjadi lebih kokoh merapatkan barisan dan tsiqah kepada qiyadah:

** Feb 1 Fri 19:04 **
Tate Qomaruddin: Ada dua kejadian, kemarin (Jumat) di Bandung: 1. Seorang ibu menelepon staf Bid Humas DPW seraya menyatakan keinginannya daftar jadi anggota PKS. Ketika ditanya, "Kok...dlm gonjang ganjing gini..? Dia menjawab, "Saya tdk terpengaruh. Saya tahu PKS!"

** Feb 1 Fri 19:07 **
Tate Qomaruddin: 2. Anak saya, perempuan (kuliah di UNPAD) dapat tweet dari teman semasa SMA (sang teman adlh org umum, bukan keluarga kader) yg menyatakan mau gabung dg PKS!

** Feb 2 Sat 09:44 **
Suharjito Esha: Allahu Akbar. Di NTT juga demikian. Beberapa tokoh mengucapkan simpati dan kagum kpd kader2 PKS & Presiden PKS yg baru.

** Feb 2 Sat 11:42 **
S Mudzakir Assagaf: Di Maluku tepatnya di daerah Kab MTB dn MBD yg berbatasan dg Timor2, ada lima tokoh masyarakat setempat yg masing2 ada yg beragama katolik dn ada yg protestan minta u bergabubg dn menjadi pengurus PKS disana. Smoga ini menjadi tanda baik bagi dakwah. Allah akbar...!!!

** Feb 2 Sat 11:42 **
Tate Qomaruddin: Allahu akbar!

** Feb 2 Sat 12:03 **
Masykur Sarmian: Di Ujung Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur ada 3 orang 2 protestan dan 1 katolik, minta di angkat jadi Pengurus PKS, Di Balikpapan Wartawan Senior Tribun tertegun dan menangis menyaksikan Pidato Presiden PKS dan satu lagi Ibu2 rumah datang ke rumah menangis krn merasa PKS didholimi.., Allohu Akbar!!!

** Feb 2 Sat 13:44 **
Sukamta: Allahu Akbar. Pagi td ditelp dan sms, dr seorang Ustadz kabir di Jogja, Ustadz Umar Budiargo, yg selama ini susit (susah dan sulit) dan cenderung negatif pd PKS, Berikut smsnya:
Assalamu'alaikum.
Bismillahirrohmanirrohiem. Dengan ini, saya, ustad Umar Budihargo, menyatakan diri bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera.
Wassalamu'alaikum.

Islamedia

Surat terbuka untuk yang kami cintai, Ustadz Yusuf Supendi

Foto: Surat terbuka untuk yang kami cintai, Ustadz Yusuf Supendi 

Islamedia - Bismillahirohmanirohim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Entah dengan kata apa kami gambarkan perasaan hormat kami padamu wahai muasis dakwah. Semoga kata-kata ini mewakili perasaan kami, kami sangat mencintaimu.

Kami sadar mungkin tanpamu kami tak akan menikmati indahnya jalan ini. Jalan dimana peluh berubah menjadi nikmat, jalan dimana cerca menjadi semangat beramal. Jalan yang paling indah yang pula dilalui oleh para Nabi dan Rasul serta orang-orang beriman. Dan kaulah yang telah berjuang dengan peluhmu hingga dakwah itu sampai pada kami dan kami menikmatinya hingga saat ini.

Ustad, kami mungkin tidak pernah sekalipun bertemu dengan antum begitupula antum. Tapi ada kata yang ingin kami sampaikan dari balik surat ini, kami sangat mencintaimu.

Memutih rambutmu, jenggotmu bukan pertanda lusuh. Kami yakin itulah simbol kecemerlanganmu, saksi atas segala kebersahajaanmu. Kaulah yang telah menjadi perantara cahaya Allah atas kami, bagaimana mungkin Allah tak hadirkan cahaya itu diwajahmu, ustad kami mencintaimu.

Kami hanya ingin kau tahu bahwa apa yang selama ini kau ungkapkan kepada khalayak tentang pemimpin-pemimpin jamaah ini membuat hati kami tersayat. Bukan, bukan karena kami lebih mencintai mereka daripadamu. Tapi kami mencintai mereka sama seperti kami mencintaimu, karena besarnya amal dakwah kalian. Dan mereka adalah bagian dari dakwah ini.

Ustad tentu diri yang dangkal ini tak mampu disandingkan dengan kedalamanmu dalam ilmu. Kau pasti mengenal hali ini “Seorang hamba yang menutupi aib orang lain di dunia, kelak Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.” (HR.Muslim) 

Kau juga pasti telah mengetahui dan mengamalkan pula keutamaanya, serta balasannya jika kita melanggarnya.

Ustad, kami tak rela kau bersanding satu kubu dengan orang yang telah merusak agama ini. Dan seolah se-iya dengan agenda utama mereka yakni mengganggu kekokohan jamaah ini. Apakah kau tak merasa risih, ataukah tak kau hiraukan itu. Ustad ketahuilah bahwa kami sangat mencintaimu.

Atas apa yang kau ceritakan tentang rusaknya jamaah ini kami sadar betul bahwa jamaah ini adalah sekumpulan manusia, tempat khilaf dan dosa. Tapi bukankah dari yang berdosa itu lebih baik adalah orang-orang yang bertaubat. Sebagaimana Rasulullah sampaikan, “Setiap anak Adam sering melakukan dosa dan sebaik-baiknya orang yang melakukan dosa adalah orang-orang yang bertaubat”. (HR. Ibnu Majah)

Lalu mengapa kau salahkan kami yang ingin bertaubat memohon ampun kepada Rabb kami?. Lalu kau memperkeruhnya dan seolah kami memang pesakitan dan tak pantas bertaubat. Ustad ketahuilah kami mencintaimu.

Kami tak jua mengerti apa yang kau inginkan dari apa yang kau lakukan. Tapi kami meyakini bahwa kau jua mencintai kami. Kami tak lantas paham jua mengapa kau seolah bersemangat sekali mengungkap semua keburukan saudaramu disaat kami berusaha untuk bangkit. Padahal tentu kau sangat memahami betul, jauh lebih paham daripada kami bagaimana menjaga keutuhan jamaah ini. Bagaimana sulitnya membangun citra dakwah yang baik dimata masyarakat. Namun setelah apa yang terus kau timpakan ini ada yang ingin kami sampaikan padamu . kami sangat mencintaimu.

Kami rindu saat kau menyembuhkan haus kami dari dahaga ilmu, kami rindu saat kau bakar semangat kami dengan hujaman nasihatmu,tapi bukan dengan cara seperti ini.

Ustad, kau tahu betapa cintanya kami pada jalan ini, bukan pada golongan ini. Dan apapun yang merusak cinta kami terhadapnya maka kami akan menolaknya.

Dalam dakwah pasti ada rintangan, ada ujian itulah tabiat dakwah sesungguhnya. Dan kami ingin lalui ujian-ujian dakwah ini bersamamu. Melewati masa sulit ini dengan berjuang bersamamu, dibarisan ini, barisan yang kau bina.

Ustad yang kami cintai karena Allah, percayalah jika kau mengetahui cinta ini kepadamu tentu kau tak akan sampai hati melukainya. Bahkan kau tak mungkin membuatnya gusar terlebih lagi futur dan terlempar.

Ustad, kami ingin sampaikan bahwa, Allah yang menjaga dakwah ini Ia pula yang akan memudahkan setiap langkah-langkahnya. Tak ada satupun yang mampu menghalangi dan memadamkan cahaya dakwah ini. Kami sadar kami banyak kelemahan maka itu kami memohon ampun dan pertolongan hanya kepada Allah.

Di akhir surat ini , kami ingin sampaikan salam dari saudara-saudara kami yang masih ikhlas dalam perjuangannya. Yang masih murni dalam setiap amal dakwahnya, yang masih bergelora semangat kebaikannya, yang masih kokoh dalam barisan jamaah ini. kami sangat mencintaimu.

Barakallahufik ya ustadz,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

5 Februari 2013 / 23 Rabiul Awwal 1434 H
Dari sudut kampung,
Abu Niyazi



Bismillahirohmanirohim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Entah dengan kata apa kami gambarkan perasaan hormat kami padamu wahai muasis dakwah. Semoga kata-kata ini mewakili perasaan kami, kami sangat mencintaimu.

Kami sadar mungkin tanpamu kami tak akan menikmati indahnya jalan ini. Jalan dimana peluh berubah menjadi nikmat, jalan dimana cerca menjadi semangat beramal. Jalan yang paling indah yang pula dilalui oleh para Nabi dan Rasul serta orang-orang beriman. Dan kaulah yang telah berjuang dengan peluhmu hingga dakwah itu sampai pada kami dan kami menikmatinya hingga saat ini.

Ustad, kami mungkin tidak pernah sekalipun bertemu dengan antum begitupula antum. Tapi ada kata yang ingin kami sampaikan dari balik surat ini, kami sangat mencintaimu.

Memutih rambutmu, jenggotmu bukan pertanda lusuh. Kami yakin itulah simbol kecemerlanganmu, saksi atas segala kebersahajaanmu. Kaulah yang telah menjadi perantara cahaya Allah atas kami, bagaimana mungkin Allah tak hadirkan cahaya itu diwajahmu, ustad kami mencintaimu.

Kami hanya ingin kau tahu bahwa apa yang selama ini kau ungkapkan kepada khalayak tentang pemimpin-pemimpin jamaah ini membuat hati kami tersayat. Bukan, bukan karena kami lebih mencintai mereka daripadamu. Tapi kami mencintai mereka sama seperti kami mencintaimu, karena besarnya amal dakwah kalian. Dan mereka adalah bagian dari dakwah ini.

Ustad tentu diri yang dangkal ini tak mampu disandingkan dengan kedalamanmu dalam ilmu. Kau pasti mengenal hali ini “Seorang hamba yang menutupi aib orang lain di dunia, kelak Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.” (HR.Muslim)

Kau juga pasti telah mengetahui dan mengamalkan pula keutamaanya, serta balasannya jika kita melanggarnya.

Ustad, kami tak rela kau bersanding satu kubu dengan orang yang telah merusak agama ini. Dan seolah se-iya dengan agenda utama mereka yakni mengganggu kekokohan jamaah ini. Apakah kau tak merasa risih, ataukah tak kau hiraukan itu. Ustad ketahuilah bahwa kami sangat mencintaimu.

Atas apa yang kau ceritakan tentang rusaknya jamaah ini kami sadar betul bahwa jamaah ini adalah sekumpulan manusia, tempat khilaf dan dosa. Tapi bukankah dari yang berdosa itu lebih baik adalah orang-orang yang bertaubat. Sebagaimana Rasulullah sampaikan, “Setiap anak Adam sering melakukan dosa dan sebaik-baiknya orang yang melakukan dosa adalah orang-orang yang bertaubat”. (HR. Ibnu Majah)

Lalu mengapa kau salahkan kami yang ingin bertaubat memohon ampun kepada Rabb kami?. Lalu kau memperkeruhnya dan seolah kami memang pesakitan dan tak pantas bertaubat. Ustad ketahuilah kami mencintaimu.

Kami tak jua mengerti apa yang kau inginkan dari apa yang kau lakukan. Tapi kami meyakini bahwa kau jua mencintai kami. Kami tak lantas paham jua mengapa kau seolah bersemangat sekali mengungkap semua keburukan saudaramu disaat kami berusaha untuk bangkit. Padahal tentu kau sangat memahami betul, jauh lebih paham daripada kami bagaimana menjaga keutuhan jamaah ini. Bagaimana sulitnya membangun citra dakwah yang baik dimata masyarakat. Namun setelah apa yang terus kau timpakan ini ada yang ingin kami sampaikan padamu . kami sangat mencintaimu.

Kami rindu saat kau menyembuhkan haus kami dari dahaga ilmu, kami rindu saat kau bakar semangat kami dengan hujaman nasihatmu,tapi bukan dengan cara seperti ini.

Ustad, kau tahu betapa cintanya kami pada jalan ini, bukan pada golongan ini. Dan apapun yang merusak cinta kami terhadapnya maka kami akan menolaknya.

Dalam dakwah pasti ada rintangan, ada ujian itulah tabiat dakwah sesungguhnya. Dan kami ingin lalui ujian-ujian dakwah ini bersamamu. Melewati masa sulit ini dengan berjuang bersamamu, dibarisan ini, barisan yang kau bina.

Ustad yang kami cintai karena Allah, percayalah jika kau mengetahui cinta ini kepadamu tentu kau tak akan sampai hati melukainya. Bahkan kau tak mungkin membuatnya gusar terlebih lagi futur dan terlempar.

Ustad, kami ingin sampaikan bahwa, Allah yang menjaga dakwah ini Ia pula yang akan memudahkan setiap langkah-langkahnya. Tak ada satupun yang mampu menghalangi dan memadamkan cahaya dakwah ini. Kami sadar kami banyak kelemahan maka itu kami memohon ampun dan pertolongan hanya kepada Allah.

Di akhir surat ini , kami ingin sampaikan salam dari saudara-saudara kami yang masih ikhlas dalam perjuangannya. Yang masih murni dalam setiap amal dakwahnya, yang masih bergelora semangat kebaikannya, yang masih kokoh dalam barisan jamaah ini. kami sangat mencintaimu.

Barakallahufik ya ustadz,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

5 Februari 2013 / 23 Rabiul Awwal 1434 H
Dari sudut kampung,
Abu Niyazi
 

FUI kecam Said Aqil yang minta waspadai Muslim berjanggut

FUI kecam Said Aqil yang minta waspadai Muslim berjanggut 

Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Ustadz Muhammad Al Khaththath mengecam pernyataan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (NU), Said Aqil Siradj,  yang meminta warga NU mewaspadai Muslim berjanggut.
“Said Aqil kok bahas janggut? Kalau ajaran transinternasional itu ajaran Nabi Muhammad, berarti harus dijalankan. Misalnya shalat, haji, atau puasa, itu ajaran transinternasional yang harus dijalankan,” tegas Ustadz Al Khaththath seperti dilansir itoday (08/02).
Menurut Ustadz Al Kaththath, tidak seharusnya Said Aqil menuding pihak-pihak yang sebenarnya meneladani Nabi Muhammad sebagai kelompok yang membahayakan NKRI. “Said Aqil ngawur. Saya heran mengapa ada kiai yang menolak ajaran transinternasional. Memang yang bersangkutan tidak shalat, puasa atau haji? Ibadah ibadah itu juga ajaran transinternasional,” tegas Al Khaththath.
Seperti diberitakan sebelumnya, Said Aqil Siradj meminta warga nahdliyin untuk mewaspadai organisasi transinternasional yang sangat berbahaya bagi NKRI. Salah satu ciri pengikut organisasi transinternasional yaitu dengan berjanggut.
“Ciri (orangnya) yang berjanggut-janggut itu,” tegas KH Said Aqil Siradj di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (07/02). 
 
Arrahmah