Puluhan rumah warga
kalangan ekonomi menengah ke bawah di seluruh kabupaten/kota Provinsi
Banten mengikuti program bedah rumah. Dari puluhan unit rumah yang
dibedah ini, 10 diantaranya berada di Kota Tangerang Selatan.
"Di Banten pada tahun anggaran 2012
ini ada 85 unit rumah yang kami bedah," ungkap Gubernur Banten, Ratu
Atut Chosiyah, usai peresmian Lingkungan Sehat Permukiman dan Bedah
Rumah di kelurahan Ciater Kecamatan Serpong, akhir pekan kemarin.
Gubernur Atut menjelaskan, melalui
program sosial yang digulirkan di 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten
ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 7,484 milyar yang sumber dananya
berasal dari APBD 2012. Rinciannya, rumah sehat sederhana yang dibedah
sebanyak 85 unit, fasilitas MCK 7 unit, jalan paving block sepanjang
6,813 meter persegi dan saluran air (drainase) pemukiman warga radius
1,858 meter persegi.
Seluruh warga yang rumahnya dibedah,
kata Gubernur Atut, berasal dari kalangan warga tak mampu dan tidak
memiliki pekerjaan tetap. "Tentunya kriteria warga yang rumahnya dibedah
untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Tadi diketahui, dari warga
yang rumahnya dibedah pekerjaannya penjaga kuburan atau warga yang
memiliki pekerjaaan sosial dengan mobilitas tinggi," katanya.
Gubernur Atut menambahkan, dampak dari
semakin meningkatnya angka kebutuhan hunian dan keterbatasan kemampuan
pemenuhan di Banten mengakibatkan backlog (suatu kondisi yang perlu
diselesaikan). Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya rumah kumuh di
daerah perkotaan dan perdesaan.
Demi mengatasi masalah tersebut,
tambahnya, maka digulirkan kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan
perumahan dan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) khusus di lingkungan bagi
warga tak mampu. Tak hanya itu, akses jalan pemukiman warga yang
berpotensi sebagai kawasan industri kreatif skala kecil juga turut
diperbaiki.
"2013 akan ada perubahan (jumlah kuota
bedah rumah ditambah). Insya Allah pada perubahan (APBD Perubahan)
karena kalau sekarang waktunya mepet sekali," paparnya Gubernur Atut.
Berdasarkan data yang dihimpun Web
Tangsel, jumlah rumah di masing-masing kabupaten/kota yang menjadi
sasaran program tersebut yakni, Kabupaten Lebak 10 unit rumah. Kabupaten
Pandeglang 16 unit rumah, Kabupaten Tangerang 10 unit rumah. Kota
Tangerang 10 unit rumah,
Kabupaten Serang 10 unit rumah. Kota
Serang 9 unit rumah, Kota Cilegon 10 unit rumah serta Kota Tangsel 10
unit rumah. Selain bedah rumah, setiap daerah di kabupaten/kota juga
mendapatkan bantuan pembangunan satu sarana MCK, jalan dan drainase.
Walikota Tangerang Selatan - Airin
Rachmi Diany, mengatakan, program yang termasuk dalam Peningkatan
Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) ini, pada
tahun 2012 kelurahan Ciater dan Lengkong Gudang Timur menjadi wilayah
sasaran.
Tak hanya itu, lanjutnya, sejumlah
jalan-jalan lingkungan di dua wilayah tersebut saat ini sudah tertata
rapi. Juga bagi kaum perempuan diberikan pelatihan menjahit serta
pemberian bantuan modal usaha berbentuk barang agar mereka mampu
meningkatkan taraf ekonomi keluarganya masing-masing.
"Semoga rumah yang sudah ditempati ini dapat bermanfaat dan membawa berkah bagi bapak dan ibu semua," kata Walilota Airin.
Walikota Airin menambahkan, melalui
program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang terdapat dalam
P2WKSS, ada sejumlah program yang secara rutin dan berkelanjutan
diterapkan. Program tersebut diantaranya tentang masalah kesehatan
seperti posyandu, posbindu, penanganan gizi buruk, kesehatan lingkungan
dan lain sebagainya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Atut
bersama Walikota Airin didampingi sejumlah pejabat tinggi daerah lainnya
mendatangi tiga unit rumah warga yang telah selesai dibedah dan kini
sudah ditempati. Keduanya sempat bercengkrama dengan penghuni lalu
berpesan agar kondisi rumah dijaga dan dirawat.
Rona terharu dan gembira terpancar
dari wajah puluhan warga tak mampu di Kota Tangerang Selatan. Rumah
mereka yang sebelumnya hanya terbuat dari anyaman bambu (gedek) dan
lantai tanah, kini disulap menjadi layak huni oleh pemerintah daerah.
Tampak, seorang ibu rumah tangga
menangis terharu karena gembira setelah tempat berteduh seluruh anggota
keluarganya telah rapi dan layak huni. Berbeda dengan kondisi sebelum
mengikuti bedah rumah.(bpti-ts)
web tangsel