Jumat, 21 Desember 2012

Inspirasi Kejujuran Seorang Office Boy

Inspirasi Kejujuran Seorang Office Boy 

Office boy Bank Mandiri Syariah Bekasi, Agus Chaerudin (35) menemukan uang Rp 100 juta di tempat sampah kantornya. Setelah menemukannya, dia memilih untuk mengembalikannya.
“Allah Maha melihat,” kata Agus saat ditemui di kantornya di kawasan Kalimalang di Plaza Duta Permai, Jakasampurna, Bekasi, Rabu (19/12/2012).
Sikap Agus yang patut diacungi jempol ini, merupakan hasil didikan orang tuanya yang mengajarinya untuk selalu mengutamakan kejujuran, dan jangan menjadi pencuri. Seperti halnya Agus, orang tuanya juga seorang pegawai rendahan di salah satu bank.
Agus mengaku dirinya terinspirasi dari kisah Umar bin Khatab. “Kisah yang saya kagumi Umar bin Khatab,” terang Agus. Kala sahabat nabi itu menjadi khalifah, kesederhanaan dan kejujuran sangat dijunjung tinggi.
Yang dikagumi Agus, Umar bahkan tidak mau menggunakan fasilitas negara pun untuk urusan pribadi beliau. Agus mengambil satu kisah ketika Umar berbincang dengan anaknya, Umar memadamkan lampu karena lampu itu dibiayai oleh uang negara. “Saya berharap ada pemimpin seperti Umar,” tutur Agus yang sudah bekerja 3 tahun.
Ayah 3 anak ini menemukan uang Rp 100 juta itu pada bulan Ramadhan, 4 Agustus silam. Sore itu kantornya sudah sepi, dan dia tengah membersihkan kantor sebelum pulang. Di tempat sampah dia menemukan 10 bundel uang recehan Rp 100 ribu. Agus tak berani menyentuhnya, dan bergegas memanggil satpam.
Satpam kemudian melaporkannya ke staf bank. Uang tersebut dihitung dan ternyata berjumlah Rp 100 juta. Uang itu milik bank yang tercecer karena kelalaian seorang teller. Sebagai apresiasi atas kejujurannya, Agus mendapat hadiah Rp 1,75 juta dan piagam.
“Saya tak mengharap hadiah, bekerja saja sudah Alhamdulillah,” terang Agus yang dulunya pernah bekerja serabutan sebagai tukang parkir dan asongan.

fimadani

Program Bedah Rumah Tingkat Banten Diresmikan di Serpong

Puluhan rumah warga kalangan ekonomi menengah ke bawah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Banten mengikuti program bedah rumah. Dari puluhan unit rumah yang dibedah ini, 10 diantaranya berada di Kota Tangerang Selatan.
 
"Di Banten pada tahun anggaran 2012 ini ada 85 unit rumah yang kami bedah," ungkap Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, usai peresmian Lingkungan Sehat Permukiman dan Bedah Rumah di kelurahan Ciater Kecamatan Serpong, akhir pekan kemarin.

Gubernur Atut menjelaskan, melalui program sosial yang digulirkan di 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 7,484 milyar yang sumber dananya berasal dari APBD 2012. Rinciannya, rumah sehat sederhana yang dibedah sebanyak 85 unit, fasilitas MCK 7 unit, jalan paving block sepanjang 6,813 meter persegi dan saluran air (drainase) pemukiman warga radius 1,858 meter persegi.

Seluruh warga yang rumahnya dibedah, kata Gubernur Atut, berasal dari kalangan warga tak mampu dan tidak memiliki pekerjaan tetap. "Tentunya kriteria warga yang rumahnya dibedah untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Tadi diketahui, dari warga yang rumahnya dibedah pekerjaannya penjaga kuburan atau warga yang memiliki pekerjaaan sosial dengan mobilitas tinggi," katanya.

Gubernur Atut menambahkan, dampak dari semakin meningkatnya angka kebutuhan hunian dan keterbatasan kemampuan pemenuhan di Banten mengakibatkan backlog (suatu kondisi yang perlu diselesaikan). Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya rumah kumuh di daerah perkotaan dan perdesaan.

Demi mengatasi masalah tersebut, tambahnya, maka digulirkan kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan dan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) khusus di lingkungan bagi warga tak mampu. Tak hanya itu, akses jalan pemukiman warga yang berpotensi sebagai kawasan industri kreatif skala kecil juga turut diperbaiki. 

"2013 akan ada perubahan (jumlah kuota bedah rumah ditambah). Insya Allah pada perubahan (APBD Perubahan) karena kalau sekarang waktunya mepet sekali," paparnya Gubernur Atut.

Berdasarkan data yang dihimpun Web Tangsel, jumlah rumah di masing-masing kabupaten/kota yang menjadi sasaran program tersebut yakni, Kabupaten Lebak 10 unit rumah. Kabupaten Pandeglang 16 unit rumah, Kabupaten Tangerang 10 unit rumah. Kota Tangerang 10 unit rumah,

Kabupaten Serang 10 unit rumah. Kota Serang 9 unit rumah, Kota Cilegon 10 unit rumah serta Kota Tangsel 10 unit rumah. Selain bedah rumah, setiap daerah di kabupaten/kota juga mendapatkan bantuan pembangunan satu sarana MCK, jalan dan drainase.

Walikota Tangerang Selatan - Airin Rachmi Diany, mengatakan, program yang termasuk dalam Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) ini, pada tahun 2012 kelurahan Ciater dan Lengkong Gudang Timur menjadi wilayah sasaran.

Tak hanya itu, lanjutnya, sejumlah jalan-jalan lingkungan di dua wilayah tersebut saat ini sudah tertata rapi. Juga bagi kaum perempuan diberikan pelatihan menjahit serta pemberian bantuan modal usaha berbentuk barang agar mereka mampu meningkatkan taraf ekonomi keluarganya masing-masing.

"Semoga rumah yang sudah ditempati ini dapat bermanfaat dan membawa berkah bagi bapak dan ibu semua," kata Walilota Airin.

Walikota Airin menambahkan, melalui program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang terdapat dalam P2WKSS, ada sejumlah program yang secara rutin dan berkelanjutan diterapkan. Program tersebut diantaranya tentang masalah kesehatan seperti posyandu, posbindu, penanganan gizi buruk, kesehatan lingkungan dan lain sebagainya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Atut bersama Walikota Airin didampingi sejumlah pejabat tinggi daerah lainnya mendatangi tiga unit rumah warga yang telah selesai dibedah dan kini sudah ditempati. Keduanya sempat bercengkrama dengan penghuni lalu berpesan agar kondisi rumah dijaga dan dirawat.

Rona terharu dan gembira terpancar dari wajah puluhan warga tak mampu di Kota Tangerang Selatan. Rumah mereka yang sebelumnya hanya terbuat dari anyaman bambu (gedek) dan lantai tanah, kini disulap menjadi layak huni oleh pemerintah daerah.

Tampak, seorang ibu rumah tangga menangis terharu karena gembira setelah tempat berteduh seluruh anggota keluarganya telah rapi dan layak huni. Berbeda dengan kondisi sebelum mengikuti bedah rumah.(bpti-ts)

web tangsel

Hidayat: Ironi, Dukungan Publik Terhadap Partai Korup Masih Tinggi



Banyaknya partai yang kadernya terlibat korupsi selayaknya akan dipersepsikan sebagai partai korup yang berujung pada rendahnya dukungan masyarakat. Namun, rupanya tidak demikian yang terjadi menurut pandangan PKS.

"Ada ironi yang memprihatinkan, dukungan besar masyarakat pada KPK sebagai institusi pemberantasan korupsi yang dipercaya tak berbanding lurus dengan sikap masyarakat dalam memilih partai politik," kata Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, dalam jumpa pers 'Out Looking 2013, di Bakso Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (21/12/2012).

"Hasil survei tentang persepsi masyarakat terhadap partai-partai terkorup di Indonesia menyebutkan beberapa partai besar yang anggotanya banyak terlibat korupsi itu masih terbilang tinggi," lanjutnya.

Menurutnya, harusnya dukungan masyarakat yang besar kepada KPK bisa langsung berbanding lurus dengan penilaian mereka terhadap hal-hal yang dilakukan partai.

"Jangan sampai ada anomali yang kami rasakan, dalam hasil lembaga survei ada partai selalu dapat ranking 1, 2, 3 tapi saat ditanyakan ke publik terkait partai partai-partai yang dipersepsi korupsi malah jadi ranking," ujarnya.

Ia menuturkan persepsi itulah menjadikan tahun 2012 ini sebagai kondisi politik yang anomali, di mana seharusnya 2013 persepsi publik harus sudah sejalan seiring dengan dukungan untuk pemberantasan korupsi.

"Tampaknya tahun 2012 masih menyisakan anomali antara semangat pemberantasan korupsi dengan pilihan masyarakat terhadap partai yang anggotanya banyak terlibat korupsi," tutup Hidayat.

*http://news.detik.com/read/2012/12/21/123253/2124428/10/hidayat-ironi-dukungan-publik-terhadap-partai-korup-masih-tinggi
 

Umiku




Umiku…
Salam rindu dan sayang walau ku tahu kau jauh dariku
Anak yang shalihah menjadi asamu kepadaku
melangkah dalam rasa ini ingin selalu dekat denganmu
dan senyum indah di wajah cantikmu selalu ada dalam asaku
Maafkan aku umi…
Di setiap kata yang menggores hitam di putihnya hatimu
Tajamnya lisan dan ringannya tanganku melukaimu
Buramnya wajah ketidaktundukanku padamu
Maafkan umi, Karena ku,
Melesuh payah wajah dan tubuhmu untuk membesarkanku
Lapar hausmu kau relakan untukku
Waktu berhargamu kau hadiahkan untukku
Kenyang tidak hausmu kau berikan untukku
Wangi segarmu kau percikkan untukku
Dan segala-galanya kau berikan demi kebahagiaanku
Terima kasih umiku…
Atas butiran-butiran cinta yang selalu menetes dalam setiap sujud doamu
Peluk kasih yang terus kau curahkan di setiap usiamu
Kata-kata keimanan yang berseteru memadu kasih dalam taqwamu
Semangat embun pagi yang selalu kau kucurkan di setiap langkahku
Pengorbananmu di sepanjang usiaku
Tetesan-tetesan cair dalam kebekuan untuk mengenal Rabbku
Untuk yang kemarin, sekarang dan yang akan datang terima kasih umiku…..
Salam cinta dalam harunya biru yang menderu rindu untukmu…
Dear umiku.
@ merahsaga, 11 Desember’12 di bumi Allah

dakwatuna

Hebat, Tetap Berjilbab Walau Bekerja Menjadi Ilmuwan NASA

Tahani Amer Ilmuwan nasa yang berjilbab










 Penampilan perempuan itu mencolok di jajaran foto pegawai perempuan di Badan Antariksa Amerika  Serikat (NASA), terpampang di laman Women@NASA. Dia satu-satunya yang mengenakan kerudung.
Nama perempupuan itu Tahani Amer, doktor bidang teknik dari Old Dominion University di Norfolk, Virginia. Sehari-hari, ia bekerja cabang Computational Fluid Dynamics (CFD) atau Komputasi Dinamika Fluida NASA. Sehari-hari dia berjibaku dengan kode komputer CFD sampai memanjat langit-langit  terowongan angin untuk memasang alat  pengukur kecepatan.
"Aku seorang muslim Amerika, pegawai NASA, yang tumbuh di pinggiran kota Kairo, Mesir," kata Amer, seperti dimuat situs NASA.
Minat Amer pada teknik timbul saat ia melihat ayahnya memperbaiki mesin mobil di apartemennya yang kecil di Mesir. Sementara kecintaannya pada matematika memuluskan jalannya menjadi insinyur aeronautika yang bekerja di salah satu lembaga paling terkemuka dunia. "Bagi saya, pendidikan adalah kunci yang membuka banyak peluang," kata dia.
Amer menceritakan awalnya ia ingin masuk sekolah kedokteran di Kairo. Namun, pilihan hidupnya mengubah cita-citanya. Ia menikah di usia 17 tahun dan pindah ke Amerika Serikat.
"Matematika adalah subyek favorit saya," kata dia. "Saat tiba di AS pada 1983 dan masuk ke kelas kalkulus pertama saya, saya tak bisa bicara satu katapun dalam Bahasa Inggris. Tapi saya bisa memperoleh
nilai A dalam mata pelajaran itu," cerita dia. Saat itulah Amer merasa, karirnya di bidang teknik akan menjadi masa depannya.
Ia pun berhasil menyelesaikan kuliah non-gelarnya di bidang teknik dalam dua tahun, sembari mengasuh dua anaknya yang masih kecil. Lalu ia meraih gelar sarjana di bidang teknik, disusul master di teknik aeronautika, dan lalu doktor di bidang teknik.
Amer memulai karirnya di NASA pada tahun 1992, di proyek CFD. Sejak itulah ia mendapatkan banyak pengalaman berharga bekerja sama dengan banyak ilmuwan cerdas yang mencintai pekerjaannya. Lalu, ia bekerja di salah satu terowongan angin NASA untuk melakukan eksperimen tekanan dan termal cat sensitif. "Aku bekerja dengan kode-kode komputer CFD dan memanjat langit-langit untuk menginstal alat kecepatan. Ini luar biasa, aku seperti gadis kecil di 'toko permen' NASA. Segalanya terasa mungkin."
Amer mengaku tak pernah merasa bosan bekerja di NASA. Ia bahkan berhasil menemukan dan mematenkan sistem untuk mengukur konduktivitas termal film tipis.
Mendapat anugerah otak encer dan kesempatan memperoleh pendidikan, membuat Amer tak pelit berbagi ilmu. Ia rajin ikut serta dalam program sosial yang  diselenggarakan NASA.
Ia pun aktif di masjid, untuk mengajar soal Islam dan mengaji Alquran untuk anak-anak. "Paska serangan 11 September saya ikut serta memberi pemahaman tentang Islam di komunitas saya. Saya juga memberi ceramah di gereja-gereja, di banyak universitas, dan sekolah lokal. Bahkan ada surat kabar lokal yang mewawancaraiku soal Islam," kata Amer.
Selama hidupnya Amer punya tiga prinsip: melayani Tuhan maka Anda melayani semua makhluk; bahwa pendidikan adalah kunci yang membuka peluang; dan berusaha melayani orang lain dengan welas asih dan kebaikan.
"Dengan tiga prinsip itu saya mencoba menerapkan standar hidup sehari-hari untuk menantang diri saya sendiri dalam pekerjaanku di NASA, berusaha terus memperbaiki diri, dan membantu orang lain melalui sebuah organisasi besar: NASA."
NASA mengembangkan laman Women@NASA sebagai usaha membantu siswi sekolah menengah untuk mengeksplorasi peluang karir di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.(kd)

suaranews

Lagi, Heryawan Raih Penghargaan ke-92



Hadir di peringatan hari guru nasional dan HUT PGRI ke-67 tingkat Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jabar Amad Heryawan mendapat kejutan. Ia menerima penghargaan Dwija Praja Nugraha (DPN) dari Pengurus Besar PGRI Pusat.

"DPN adalah penghargaan tertinggi dalam dunia pendidikan," kata Ketua PB PGRI Sulistyo dalam sambutannya di gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung, Kamis (20/12).
Penghargaan yang tertuang dalam SK nomor 875/KEP/PB/20/2012 ini diberikan karena Heryawan dinilai berprestasi pada pengembangan pendidikan, pembinaan dan peningkatan kesejahteraan guru, serta perhatian yang besar pada organisasi guru.

Sebenarnya, menurut Sulistyo, banayak usulan yang masuk ke PB PGRI tentang kepala daerah yang layak dapat DPN. "Setelah kami seleksi dan verifikasi satu per satu, Ahmad Heryawan adalah figur yang tepat," jelasnya.

Seperti diketahui Heryawan memiliki perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan. Sebanyak 20 ribu ruang kelas baru (RKB) sudah dibangun, penggratisan sekolah tinkat SD dan SLTP, beasiswa ke Perguruan Tinggi, dan beasiswa 100 dokter.

Sementar itu Heryawan merasa kaget ketika diumumkan mendapatkan penghargaan. "Ini surprise, saya kesini niatnya menghadiri undangan peringatan hari guru dan PGRI, gak nyangka kalau dapat penghargaan. Terimakasih PGRI," jelas Heryawan dalam sambutannya.

Bagi Heryawan perhatiannya pada dunia pendidikan adalah merupakan kewajiban dirinya sebagai gubernur. Karena tanpa pendidikan pembangunan sebuah bangsa akan mustahil.

"Tanpa guru, tidak ada kemajuan sebuah bangsa. Guru adalah pembangun hakiki, dan pembangun peradaban semua bangsa," tandasnya dengan suara berapi-api diikuti tepuk tangan sekira 5.500 guru.

DPN adalah penghargaan ke-92 yang diterima Heryawan selama menjabat menjadi Gubernur Jabar.  “Sebenarnya kami bekerja bukan untuk penghargaan, kami bekerja agar Jabar sejahtera. Kalaupun akhirnya dapat banyak penghargaan, ini untuk rakyat Jabar yang sudah bersama-sama membangun Jabar,” papar gubernur yang akrab disapa Aher ini. (*)

Penghargaan yang diperoleh Pemprov Jabar selama dipimpin Ahmad Heryawan:

BERDASARKAN WAKTU
(1) Tahun 2008 = 4 Penghargaan
(2) Tahun 2009 = 10 Penghargaan
(3) Tahun 2010 = 13 Penghargaan
(4) Tahun 2011 =  31 Penghargaan
(5) Tahun 2012 = 34 Penghargaan

BERDASARKAN BIDANG
(1) Bidang Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup = 13 Penghargaan
(2) Bidang Pembangunan Sosial Budaya = 24 Penghargaan
(3) Bidang Pembangunan Perekonomian = 22 Penghargaan
(4) Bidang Pemerintahan = 33 Penghargaan

islamedia 

Tahun Baru Masehi : Sejarah Kelam Penghapusan Jejak Islam

 

Dalam beberapa hari ke depan, tahun 2012 akan segera berganti, dan tahun 2013 akan menjelang. Ini tahun baru Masehi, tentu saja, karena tahun baru Hijriyah telah terjadi satu pekan yang lalu. Bagi kita orang Islam, ada apa dengan tahun baru Masehi?
Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.
Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.


Perayaan Tahun Baru
Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.
Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.
Perayaan Tahun Baru Zaman Dulu
Seperti kita ketahu, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka—yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil.

 

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year’s Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.
Pada tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan “Selamat Tahun Baru” dan menyanyikan Auld Lang Syne.Di negara-negara lain, termasuk Indonesia? Sama saja!

 

Bagi kita, orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan semakin ikut andil dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang hebat. Sementara beberapa pekan yang lalu, kita semua sudah melewati tahun baru Muharram, dengan sepi tanpa gemuruh apapun. (sa/berbagaisumber)

eramuslim
 

Masuk Islam, Kini Peraih MTV Europe Music Awards Ini Berjilbab



Lahir di Nikosia, Siprus, 30 Juli 1980 lalu, Diam's memiliki nama asli Mélanie Georgiades. Menjelang dewasa, Diam's menjadi rapper Perancis yang terkenal.

Album pertamanya "Premier Mandat" terbit pada tahun 1999, saat usianya menginjak 19 tahun. Sepuluh tahun kemudian lima album telah dihasilkannya.

Sedikitnya, delapan penghargaan musik diterimanya sejak tahun 2004 hingga 2007. yang paling fenomenal adalah saat Diam's meraih MTV Europe Music Awards pada tahun 2006.

Namun, di puncak karirnya itu, Diam's malah mengalami depresi. "Di puncak kesuksesan karir, saya menderita depresi berat. Saya telah mengunjungi banyak psikolog, tapi tidak satu pun dari mereka yang bisa membantu saya," kenang pemilik nama asli Mélanie Georgiades itu.

Diam's mengaku mulai menemukan jawaban atas segala kegalauan jiwanya ketika melihat seorang rekan Muslim-nya menunaikan shalat. Sejak saat itu, ia mulai mempelajari Islam dengan membaca terjemah kitab suci Al-Qur'an.

"Memeluk Islam adalah hasil perenungan pribadi saya setelah mempelajari agama ini dan membaca Al-Qur'an," kata Diam's yang memeluk Islam pada 2008 silam.

Setelah masuk Islam, kini Diam's mengenakan jilbab dan lebih fokus pada kegiatan-kegiatan sosial. Diantaranya, membantu anak-anak yatim. [IK/Wkp/Rpb/Mua]

bersama dakwah

Mengapa Aku Memakai Jilbab

 


“Assalamu’alaikum, saya Gita, masih SMA. Mau nanya nih, gimana sih hukumnya jilbab? Kan sunnah ya?” tanyaku sambil sok menjawab sendiri.

Hadirin kasak kusuk.

Aku tak peduli. “Ya, setahu saya sih gitu. Ada banyak teman saya masuk pesantren. Disana mereka pakai jilbab, tapi pas keluar ya mereka lepas-lah, malah ada yang jadi rocker.”

“kayak saya nih.. Saya mau pakai jilbab, tapi ya ntar, nunggu udah nikah, udah tua atau pensiun. Lagian yang penting kan kita bisa jilbabin hati, ya ga? Buat apa pakai jilbab kalau nggak bisa jilbabin hati. Mendingan nggak dong!”

Mbak Nadia tersenyum, “Sahabat sekalian, sebagai seorang muslimah, sedikitnya saya punya 8 alasan mengapa saya memakai jilbab.”

Mengapa saya mengenakan jilbab?

Alasan pertama karena berjilbab adalah perintah Allah dalam surat Al Ahzab ayat 59 dan An Nur ayat 31.

Kedua, karena jilbab merupakan identitas utama untuk dikenali sebagai seorang muslimah. Astri Ivo, seorang artis, justru mulai menggunakan jilbab saat kuliah di Jerman. Saya Alhamdulillah mulai mengenakannya saat kuliah di Amerika.

Alasan ketiga saya mengenakan jilbab, karena dengan berjilbab saya merasa lebih aman dari gangguan. Dengan berjilbab, orang akan menyapa saya “Assalamu’alaikum,” atau memanggil saya “Bu Haji” yang juga merupakan do’a. Jadi selain merasa aman, bonusnya adalah mendapatkan do’a. Hal ini akan berbeda bila muslimah mengenakan pakaian yang “you can see everything”

Alasan keempat, dengan berjilbab, seorang muslimah akan merasa lebih merdeka dalam artian yang sebenarnya. Perempuan yang memakai rok mini di dalam angkot misalnya akan resah menutupi bagian-bagian tertentu tubuhnya dengan tas tangan. Nah, kalau saya naik angkot dengan berbusana muslimah saya bisa duduk seenak saya. Ayo, lebih merdeka yang mana?

Alasan kelima, dengan berjilbab, seorang muslimah tidak dinilai dari ukuran fisiknya. Kita tidak akan dilihat kurus, gemuknya kita. Tidak dilihat bagaimana hidung atau betis kita.. melainkan dari kecerdasan, karya dan kebaikan hati kita

Keenam, dengan berjilbab kontrol ada di tangan perempuan, bukan lelaki. Perempuan itu yang berhak menentukan pria mana yang berhak dan tidak berhak melihatnya

Ketujuh. Dengan berjilbab pada dasarnya wanita telah melakukan seleksi terhadap calon suaminya. Orang yang tidak memiliki dasar agama yang kuat, akan enggan untuk melamar gadis berjilbab, bukan?

Terakhir, berjilbab tak pernah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan

Oya berjilbab memang bukanlah satu-satunya indikator ketakwaan, namun berjilbab merupakan realisasi amal dari keimanan seorang muslimah. Jadi lakukanlah semampunya.

Aku berdiri memberi applaus pada Mbak Nadia. Keren banget alasannya berjilbab. “alasan ini Mbak, yang bisa saya terima!”

bersama dakwah

Ketika Hati Rindu Ingin Menikah



Berawal dari note seorang ukhti shalihah yang bertemakan kerinduan hati akan sunnah yang indah ini... Duh, katanya sih nikah itu sesuatu banget. Lha gimana ga sesuatu, yang dulunya dikecam jadi dipuji, yang dulunya haram jadi halal, yang dulunya dulunyaa.. he..he..

Well, balik lagi ke niat awal menulis artikel ini, meski diri belum menggenapkan separuh Diin, izinkan untuk berbagi.. semoga ada manfaatnya, kalopun nanti ada yang kurang berkenan dan salah mohon dimaafkan dan diluruskan.. ^_^

Ketika Hati Rindu Ingin Menikah,

"Innamal 'amalu binniyat..." setiap amalan -termasuk nikah- berkualitas tidak nantinya dimulai dari niat. Sepakat ya? sipks.. kalo penginnya asal nikah/asal laku/asal kagak mbujang biar ga malu sama temen-temen yang udah 'nyolong' start duluan ya kualitas keluarga yang dibentuk nantinya juga asal ada, asal jadi, asal-asalan. Na'udzubillahi min dzalik yaa Rabbana...

Tapi kalau niatnya LILLAH -karena Allah semata-, kemudian caranya BILLAH -sesuai syari'atnya/seoptimal mungkin syar'i- dengan visi ILALLAH -untuk Allah, mendapatkan ridhaNya- insya Allah, Barakah.. Barakah..!

Saudariku.. permasalahan kita bukan sekedar menikah, tapi mewujudkan pernikahan yang berkualitas dalam pandanganNYa. Pernikahan yang barakah, pernikahan yang mengundang rahmat dan kasih sayangNya, pernikahan yang menjadikan tiap penghuni rumah shalih dan mushlih, pernikahan yang... ah antunna lebih tau dari ana.. :)

Tiada maksud menggurui sahabat.. bisa jadi antunna lebih faham, namun izinkan ana melanjutkan celoteh ini ya, he..he..

Ada sesuatu yang menggelitik tatkala teringat pertanyaan pusaka "Kapan nikah ukhti?" -Bagi kami yang bujang eh gadis-gadis ini dink (duh, mungkin ana sendiri aja kali ya ^.^") pertanyaan tersebut menohok banget, ibarat makan keselek dan butuh jurus pemungkas lainnya, nyari air- akan sebuah ayat:
kullu nafsin dzaa iqotul maut
, tiap yang bernyawa pasti akan mati (QS.3 : 185).

Terkadang kita -lagi, mungkin ana sendiri ^.^"- 'mati-matian' mempersiapkan sebuah mahligai pernikahan tapi ga 'mati-matian' mempersiapkan kematian yang pasti. Iya, menikah itu mungkin tapi mati itu pasti. Pertanyaannya kenapa? Mari kita mengintip masing-masing hati mungil ini, mungkinkah kita terlalu hubbuddunya? Tidak.. Maksud ana bukan berarti melupakan sunnah yang penuh nikmat ini, tapi adakah kita juga khawatir sebagaimana khawatir menanti 'mitsaqon ghalizha' yang satu ini..? antunna lebih fahm, 'afwan...

Sahabatku.. Siapakah yang tidak ingin separuh agamanya sempurna? Siapakah yang tak ingin bercanda mesra dengan pasangan yang telah dihalalkan padanya? Bahkan pandangan suami-istri yang penuh nafsu pun dipandang Allah dengan pandangan rahmat.. Semua ingin, iya sekali lagi semua ingin!
uhuk..uhuk..

Tiap rezeki, ajal, nasib baik-buruk telah ditetapkan sejak kita dalam kandungan. Demikian pula jodoh. Siapa jodoh kita sudah ada, sudah dipasangkan. Perkaranya, kita menjemput rezeki -jodoh- tersebut dengan cara yang disukaiNya atau dilemparNya penuh murka? Jika ingin diberikan dengan cara yang lembut, penuh kasih dan belaian sayangNya maka "fashbir shobron jamilan” (QS. 70 : 5). Bersabarlah duhai sahabat, dengan sabar yang baik.. Bersabarlah dengan shalat.. Karena kekuatan kita hanya datangnya dari Allah. :)

Sahabatku, "Jangan bersedih, Allah bersama kita..." Tinggal sejauh mana kita merasa Allah membersamai kita..? Ah, mungkin diri ini yang mesti belajar lebih dan bersuci hati, hingga nikmat dan sentuhan muraqabah selalu menyertai...

Mari kita jemput rezeki yang telah Allah tetapkan untuk kita dengan cara yang Allah sukai.. dengan cara yang Allah ridhai.. dengan cara yang cantik dalam pandangan Allah.. insya Allah, barakah..barakah..!
Karena orientasi kita barakah! kebaikan yang kontiunitas.

Cukuplah Allah sebaik-baik tempat mengadu dan memohon segalanya..
Hayuk kita meminta kepada Allah apapun kriteria yang diinginkan, ga usah ragu dan malu, karena Allah Maha Tahu, he..he.. (ingat buat targetan dalam liqoan, setinggi-tingginya, kalopun ga nyampe ya ga beda jauh dari yang ditargetan, insya Allah) ^_^

Sebagai penutup, lebih pada menunjuk diri pribadi : Tingkatkan kualitas diri, makin cantik dalam pandanganNya, insya Allah, Allah pun akan menghadirkan pasangan yang berkualitas dan tampan dalam pandanganNya.. siapakah yang lebih mengetahui hati-hati tiap manusia? Meningkatkan kualitas diri itu fokusnya bukan “dia” tetapi “saya”. Semakin saya berkualitas, yakin..yakin.. Allah akan menghadirkan hambaNya -entah dari bumi belahan mana- yang berkualitas sebagai pasangan kita.

"Fa idza azzamta fatawaqal 'alallah." Kalau sudah berazzam maka bertawakallah kepada Allah. Dan, Sibukkan diri lejitkan potensi! Bisa aktif dalam aktifias dakwah (struktural maupun wajihah-wajihah yang ada) atau ikhtiar sambil menyiapkan ma'isyah, atau yang lainnya. Mari tetapkan target nanti mau jadi apa fokus di mana, mungkin fokus menjadi ibu rumah tangga (madrasatul ummah). Jangan malu, jangan minder, itu peran mulia! Secerdas dan setangkas apapun, keluarga lebih berhak mendapatkan manfaatnya! Kalaupun menjadi seorang profesional, jangan sungkan, itu juga peran mulia! Bermanfaat bagi sesama!

Afwan minkum dan kepada Allah ana mohon ampun. wallahu a'lam bi shawab.. [][]


Penulis : Agatha Rizky
Sekretaris PD Salimah OKU Sumsel



bersama dakwah

Sudah Tak Aman, 40 Persen Warga Israel Pilih Hengkang dari Palestina



40 persen warga Israel memilih hengkang dari wilayah Palestina. Demikian hasil jajak pendapat terbaru surat kabar Israel, Haaretz.

Seperti dilansir Palestinian Information Center (PIC), Kamis (20/12), salah satu faktor paling kuat yang membuat warga Israel ingin meninggalkan Palestina adalah masalah keamanan. Meskipun ada yang menafsirkan keinginan untuk hengkang dari wilayah Palestina itu karena faktor ekonomi, namun hilangnya rasa aman tinggal di wilayah Palestina menjadi alasan utama.

Rasa tidak aman muncul karena Palestina yang selama ini dijajah mulai melakukan perlawanan yang mengancam keamanan dalam negeri Israel. Keberhasilan gerakan perlawanan Palestina di Gaza melontarkan roket-roketnya hingga ke Tel Aviv pada perang delapan hari, Nopember lalu. Perang yang disebut oleh umat Islam sebagai “hijarah as sijjil” itu membuat ketakutan warga Israel semakin meningkat.

Selain serangan jarak jauh yang mampu menjangkau Tel Aviv, pejuang Palestina juga berhasil menyusup ke jantung Israel itu. Lalu tiba-tiba mereka meledakkan bom mobil seperti pada pertengahan bulan lalu. Serangan roket dari luar sekaligus serangan langsung di dalam negeri membuat dua ketakutan Zionis menumpuk jadi satu.

Samy Mickail, seorang peneliti Israel, mengingatkan negerinya bahwa akar masalah itu muncul dari tindakan Israel yang mendatangkan kebencian dunia.

“Israel bisa saja berbangga di jantung negara yang paling rasis di dunia yang sudah berkembang. Namun ada bahaya hakiki terhadap Israel yang harus jeli dibaca oleh elit Israel bahwa negara mereka tidak ada di Eropa Utara namun ada di pusat Timur Tengah yang sedang “tersiksa”. Di sini kita sudah tidak punya tempat. Sebab di sekeliling kita membenci kita,” kata Mickail pada konferensi Asosiasi Studi Israel Internasional yang digelar di Haifa, akhir Oktober lalu. [IK/IP/bsb]

bersama dakwah