Kamis, 28 Maret 2013

Ketika Kader Generasi Awal "Menyempal"



Semula, Ia adalah satu dari empat orang. Empat orang yang menyadari bahwa negerinya berada di jalan yang salah. Ada penyimpangan besar. Maka, hari itu mereka saling berjanji. Berjanji untuk merahasiakan perkara besar, bahwa mereka hendak melakukan perubahan.

Peristiwa itu kemudian dicatat sejarah. Saat orang-orang Makkah berkumpul di sekitar berhala dan berkorban untuk mereka, empat orang itu berkumpul di tempat terpisah, berkomitmen menjaga rahasia “perjuangan”.

“Kita semua harus saling percaya dan menjaga rahasia ini,” kata salah seorang dari mereka. “Ya!”, jawab yang lainnya serempak.

Sejak peristiwa itu mereka mencari jalan masing-masing. Berusaha menemukan kebenaran. Berpetualang mencari tauhid dan menghindari penyimpangan besar penduduk Makkah; kemusyrikan, khamr, dan pembunuhan bayi perempuan. Empat orang itu adalah Waraqah bin Naufal, Ubaidillah bin Jahsy, Utsman bin Al-Huwairits, dan Zaid bin ‘Amr bin Naufal.

Sementara Waraqah menjadi Nasrani, Ubaidillah bin Jahsy masih kebingungan. Hingga tibalah masa diutusnya Muhammad sebagai Rasulullah. Demi mendapatkan keyakinan yang selama ini dicarinya, Ubaidillah bin Jahsy memeluk Islam. Menjadi kader generasi awal.

Pada tahun kelima kenabian, sejumlah sahabat hijrah ke Habasyah. Termasuk Ubaidillah bin Jahsy dan istrinya, Ramlah binti Abu Sufyan yang memiliki nama kuniyah Ummu Habibah. Di Habasyah, kaum muslimin mendapatkan perlindungan, kondisinya aman serta bebas dari siksaan dan intimidasi yang selama di Makkah selalu menghiasi dakwah. Ubaidillah bin Jahsy justru menyempal "Murtad". Keluar dari Islam. Pada akhirnya, ia meninggal sebagai seorang Nasrani.

Ubaidillah bin Jahsy, kader generasi awal yang menyempal. Beliau bukanlah kader biasa. Ia hidup bersama dakwah Rasulullah. Bertemu langsung dengan penutup para Nabi. Mendapatkan ajaran dari beliau. Bahkan merasakan pahit getirnya mempertahankan Islam di Makkah. Beliau berpisah dari tanah air menuju negeri seberang dan akhirnya "Murtad".

Riwayat hidup Ubaidillah bin Jahsy mengajarkan kepada kita bahwa istiqamah itu memang sulit. Sangat sulit. Tidak ada jaminan bagi kita untuk terus istiqamah. Waktu yang lama bersama dakwah tidak pula menjamin kita istiqamah. Realita ini seharusnya menyadarkan kita, bahwa sehebat apapun jamaah dakwah tidak akan mampu menjamin seluruh kadernya istiqamah. Sehebat apapun sistem kaderisasi, tetap ada peluang kader yang menyempal. Termasuk kader generasi awal. Bukankah tidak ada jamaah yang lebih hebat dari generasi pertama umat ini, generasinya Rasulullah SAW dan para sahabat radhiyallaahu anhum?

Gerakan dakwah kontemporer juga mendapati fenomena yang sama. Yusuf Qardhawi mengisahkan perselisihan partai Al Wafd terhadap Ikhwanul Muslimin. Dalam bukunya, "Aku dan Al-Ikhwan Al-Muslimin". Yusuf Qardahwi menceritakan bahwa dari perselisihan itu Partai Wafd menebar tipu daya terhadap Ikhwan, hingga berhasil mempengaruhi Ustadz Ahmad As-Sukari. Ahmad As-Sukari, yang sebelumnya adalah pendiri Ikhwanul Muslimin bersama Hasan Al-Banna, juga menjadi Sekjend Ikhwan, menyatakan keluar dari jamaah. Bukan hanya menyempal, As-Sukari juga menyerang Ikhwan.

Harian Al-Wafd menyediakan ruangan khusus dihalaman pertamanya sebagai media bagi As-Sukari untuk menyerang Ikhwan. Maka ia pun menulis “Bagaimana kekeliruan Hasan Al-Banna dalam Dakwah Ikhwanul Muslimin"?

Mereka mengira tulisan dan pernyataan As-Sukari akan menghancurkan Ikhwan, serta memecah barisan dan menjadikan sebagian kader Ikhwan ikut menyempal. Ternyata, harapan mereka kandas. Ikhwan tetap kuat, kokoh dan solid. Namum kenyataannya, tulis Yusuf Qardhawi mengisahkan, “keluarnya As-Sukari dari barisan Ikhwan ibarat menarik sehelai rambut dari tepung. Tak ada yang menangisi kepergiannya, tak ada hati yang peduli merindukannya. Para Ikhwan hanya menyayangkan apa yang ia tulis di media massa tersebut”.

Apa yang terjadi pada Ubaidillah bin Jahsy serta As-Sukari bisa saja menimpa seluruh jamaah dakwah di bumi manapun dan periode sejarah kapan pun. Karenanya Rasulullah mengajarkan doa kepada kita agar tetap istiqamah di jalan-Nya: "Allaahumma yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinik" (Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu). Wallaahu a’lam bish shawab.

Pks sumut

CANDI BOROBUDUR PENINGGALAN NABI SULAEMAN AS ??





Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, NabiSulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk dibawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman AS.Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 SebelumMasehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan olehDinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orangyang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.
Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapatCandi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi yang diperkirakan didirikan sekitar tahun 772 dan778 Masehi.
Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman?
Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu?
Apabukti-buktinya?
Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu?
Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan kebenarannya.
Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang ada di tanah Jawa.

Dalam bukunya,Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya,
hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.
Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya.
Tentu saja,banyak yang tidak percaya bilaBorobudur merupakan peninggalan Sulaiman AS.
Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia.
Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman?

Menurut Fahmi Basya, dan seperti yang penulis lihat melalui relief-relief yang ada, memang terdapat beberapa simbol, yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran.
PERTAMA adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan.Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.
"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'." (QS Al-Baqarah [2]: 248).

KEDUA, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon.

KETIGA, para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah Candi Prambanan.

KEEMPAT, Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.

KELIMA, kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. (QS An-Naml[27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. "Jangankan burung,manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri," katanya menjelaskan. Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusiaitu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.

KEENAM,Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata 'Wana' bermakna hutan. Jadi, menurutFahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.

KETUJUH, buah 'maja' yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya. "Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16).

KEDELAPAN, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata 'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su'.

KESEMBILAN, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. "Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28). Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.

KESEPULUH, bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman," kata Fahmi menegaskan.

Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12),
kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32),
nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Bagaimana dengan pembaca?

Hanya Allah yang mengetahuinya. Wallahu A'lam
jendralmm.blogspot.com

Anis Matta agak "kebingungan..."



Masih tentang oleh-oleh dari acara PKS kemarin... Setelah dari acara temu kader PKS di hotel horison semarang, aku diajak temanku ke GOR Jatidiri untuk mengikuti deklarasi peserta pilgub Jateng, HP-DON, (Minggu, 17/3/2013). Sekalian saja dah. Karena sudah "terlanjur" kuikuti saja ajakan temanku tersebut. Lagian seperti apa sih suasana disana.

***


Sesampainya disana ternyata kondisinya sangat meriah. Riuh suara kader dan simpatisan dari partai pengusung DON-Murdono membahana memenuhi GOR. Berisik tapi seru juga.... Banyak hal yang bisa dilihat disitu. Dari atraksi barongsai, marching band dari Gerindra sampai dengan hiburan tari-tarian. Dan tentu saja deklarasi dan pidato dari Calon Gubernur maupun orasi dari beberapa pimpinan partai koalisi. Yang saya lihat disana ada Presiden PKS, Ust. Anis Matta, Prabowo Subianto dari Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB dan lain-lain.

Dari semua rangkaian acara yang kuikuti... ada satu hal yang sangat termemori dibenakku, yaitu tentang Ustad Anis Matta, presiden PKS yang baru itu.

Ada satu sisi lain dari Beliau yang Alhamdulillah ...Allah menunjukkan kepadaku tentang sebuah hikmah. Sikap zuhud dan amanah terhadap sesuatu.

***

Ceritanya begini... Ketika Prabowo berorasi... pimpinan partai dari partai koalisi diminta naik ke panggung untuk berorasi setelahnya. Pada saat pimpinan partai lain berjalan menuju panggung, kulihat Ust. Anis Matta agak "kebingungan..." Ternyata beliau mencari dan memanggil salah satu anggota PKS dibelakangnya untuk memberikan botol aqua yang sedang dibawanya. Aqua yang tinggal separo itu merupakan minuman jamuan yang disediakan oleh panitia.

Subhanallah... hanya untuk sebuah botol aqua yang tinggal separo itu, beliau sampai terlihat "sibuk" untuk menyelamatkannya. Dan yang membuat aku kagum lagi... (kebetulan juga) pas mau pulang... kulihat rombongan DPP PKS yang naik bus bersiap untuk meninggalkan lokasi acara. Terlihat beliau sedang meminum botol aqua yang tinggal setengah tadi! Kalau aku biasanya menyepelekan hal seperti itu. Sisa aqua yung kuminum biasanya kutinggalkan begitu saja. Astaghfirullah ...

Hikmah yang bisa kuambil antara lain:

1. Sikap beliau itu bukanlah sesuatu hal yang dibuat-buat. Itu tercermin sikap beliau yang muncul secara alamiah karena sudah menjadi akhlak beliau.

2. Sikap zuhud beliau yang tidak memubadzirkan sesuatu.

3. Amanahnya beliau terkait dengan sesuatu hal. Bahkan barangkali itu menjadi hal sepele bagi kita. Untuk yang kecil-kecil saja beliau berusaha menjaganya, insya Allah yang besar-besar juga akan dilakukannya.

by Hilya Rosa

Tolak RUU Ormas, HTI Kunjungi Fraksi PKS





Rancangan undang - undang tentang organisasi kemasyarakatan yang digulirkan pemerintah banyak mendapat tentangan, karena RUU tersebut dinilai akan melahirkan rezim yang represif.

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Ormas Islam yang menentang RUU Ormas tersebut mengunjungi Fraksi PKS dikantornya digedung parlemen senayan, jakarta Selasa (26/3/2013) kemarin, untuk menyatakan sikap menolak RUU Ormas itu .

Delegasi diterima langsung oleh anggota Pansus RUU Ormas dari Fraksi PKS Indra dan Pimpinan Fraksi PKS Abdul Hakim. 

Sedangkan delegasi dari HTI dan ormas Islam yang hadir, diantaranya Rahmat Kurnia (Ketua DPP HTI), Rokhmat S Labib (DPP HTI), Wahyudi al Maroky (Lajnah Fa’liyah DPP HTI), Budi Darmawan (Lajnah Fa’liyah DPP HTI), Reza (DPP HTI), Muhammad Mufti (Ketua Syarikat Islam Indonesia), Zulkifli dan Sabili Raun (al-Ittihadiyah), dan Helmi al-Djufri dan Musolin (PB PII).

Islamedia

Mantan Kabareskrim Polri Resmi Bergabung ke PBB





Bergabungnya mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji ke Partai Bulan Bintang (PBB) disambut hangat, ia dinilai bisa memberi harapan lebih kepada partai.

Termasuk memberikan semangat baru bagi PBB.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PBB, MS Kaban di DPP PBB, Jakarta, Rabu (27/3/2013). 

"Mudah-mudahan dengan bergabung Pak Susno di PBB ini menambah semangat," kata Kaban usai menyematkan jaket keanggotaan kepada Susno.

Diakui Kaban, ia dan Susno memiliki kedekatan, karena keduanya telah lama saling mengenal. "Sudah lama berkenalan dan kami sudah banyak bantu membantu dalam kasus ilegal logging dan PPATK," ungkapnya.

Seperti diketahui, di tengah-tengah penetapan eksekusi terhadap dirinya, mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB). Susno membantah alasannya masuk PBB karena ingin mencari perlindungan.

Islamedia