Rabu, 20 Maret 2013

Inilah Fatwa-fatwa Keagamaan Aneh dan Lucu



ada banyak ulama yang mengeluarkan fatwa-fatwa keagamaan yang aneh dan mungkin terdengar lucu, tapi ini memang benar ada.
1. Fatwa Haram Melihat Pisang
Salah satu fatwa aneh dan paling kontroversial pada tahun 2011 adalah yang dikeluarkan oleh seorang pengkhotbah Islam yang tinggal di Eropa. Menurut pengkhotbah ini, wanita dilarang berinteraksi atau makan buah-buahan dan sayuran seperti mentimun, pisang, dan wortel. Menyentuh atau memakan benda-benda tersebut, ia berpendapat, akan mengubah dan membuat perempuan mengalami fantasi seksual, karena benda-benda itu menurutnya mirip dengan alat kelamin pria
2. Fatwa Halal Bersetubuh dengan Mayat Istri
Di Maroko, kepala Asosiasi Riset Fikih Maroko membuat kemarahan dan kontroversi warga ketika ia mengeluarkan fatwa yang memungkinkan laki-laki Muslim berhubungan seks dengan istri-istri mereka yang telah meninggal dengan dalih bahwa tidak ada dalam Islam yang melarang hubungan seks dengan mayat. Fatwa ini diikuti serangkaian fatwa terkait seks yang dikeluarkan oleh ulama yang sama.
3. Fatwa Haram Makan Roti “Trinitas”
Di Somalia, mujahidin Al Shabaab yang berafiliasi pada Al Qaidah mengeluarkan fatwa selama bulan suci Ramadhan lalu yang melarang umat Islam mengkonsumsi sambousak, kue segitiga diisi dengan daging, keju, atau sayuran. Makanan ringan yang populer ini, mereka menjelaskan, adalah simbol dari Trinitas dalam Kristen dan karena itu haram untuk dikonsumsi oleh umat Muslim.
4. Fatwa Haram Menikah dengan Anggota Partai Diktator
Di Mesir, maklumat keagamaan dalam kebanyakan kasus dicampur dengan politik. Syaikh Amr Sotouhi, kepala Komite khotbah Islam di Al-Azhar, pada bulan November lalu menerbitkan sebuah fatwa yang melarang seorang ayah menikahkan anak perempuannya kepada mantan anggota Partai Demokrat Nasional Mubarak yang berkuasa sebelumnya karena kebanyakan dari mereka adalah koruptor.
Fatwa serupa dikeluarkan oleh Syaikh Imad Iffat, yang tewas ditembak bulan ini dalam bentrokan antara demonstran dan tentara Mesir. Fatwa Iffat melarang umat Islam dari memberikan suara untuk anggota partai Mubarak yang dibubarkan dengan alasan yang sama dengan fatwa Amr Sotouhi yaitu korupsi.
5. Fatwa Hasil Pemilu Mesir Disebutkan di Al Quran
Muhamad Abdul Hadi, wakil ketua partai Salafi An-Nur dari Dakahliya mengatakan bahwa hasil pemilihan parlemen, di mana partai mereka mencetak kemenangan tak terduga, telah disebutkan dalam Al-Quran.
6. Fatwa Halal Makan Daging Jin
Fatwa yang paling keterlaluan di Mesir adalah salah satu yang keluar pada bulan Juni lalu di mana ulam Mesir Muhammad al-Zughbi mengatakan makan daging jin adalah diperbolehkan dalam Islam dan menyebabkan semua orang bertanya-tanya bagaimana orang bisa mendapatkan daging jin

Fimadani

"Jurus Mabuk" KPK Semakin Bingung, AD/ART PKS Pun Dikira Ada Aturan Impor Daging Sapi!

[kpk%2520dijadikan%2520alat%2520politik%2520kekuasaan%255B3%255D.jpg]



Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera, Muhammad Taufik Ridho, mengatakan dia hari ini membawa berkas Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga partai ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia membantah diperiksa KPK terkait dugaan keterlibatan beberapa petinggi PKS, dalam perkara dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
"Saya mau menyerahkan AD/ART partai saja. Mereka (KPK) ingin menanyakannya. Mereka ingin tahu AD/ART partainya semacam apa," kata Taufik kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/3).
Saat ditanya lebih jauh soal hubungan AD/ART dengan perkara itu, Taufik tetap menjawab hanya dipanggil untuk menjelaskan AD/ART partai. Dia pun mengatakan membawa surat keputusan PKS terkait pengangkatan Luthfi sebagai
Presiden PKS.
"Yang bersangkutan saksi untuk LHI (Luthfi Hasan Ishaaq)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di kantornya.
Politikus PKS itu tiba di gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Taufik yang membawa sejumlah dokumen mengaku akan menjelaskan seputar AD ART partai. "Saya dipangggil untuk menjelaskan AD ART partai," ujar Taufik yang mengenakan kemeja biru lengan pendek.
Dia membantah ada kebijakan partai yang mengatur soal impor daging sapi. Menurutnya, pemeriksaan kali ini KPK ingin mengetahui administrasi PKS, mengingat salah satu tersangka dalam kasus yang bermula dari operasi tangkap tangan ini merupakan mantan Presiden PKS.
"Iya. Itu diminta SK pengangkatan Pak Luthfi apa itu semuanya. Itu yang diminta," terangnya.
Selain memeriksa Taufik Ridho, penyidik juga menjadwalkan pemeriksaan Ahmad Zaky, Selvi dan Shinta Sulistiani Salam. Tiga pihak swasta itu juga akan diperiksa untuk empat tersangka yakni, Arya Abdi Effendi, Juard Effendi, Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah.

Suaranews


Ryan: “Saya Bejat Bang, Saya Mau Berubah Bang..” | Kisah Ryan Bertemu PKS





“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus,” QS. Al-Baqarah: 213

Satu kenangan disaat malam tahun baru 2013 lalu. Ketika seorang pemuda hadir dalam halaqah pemuda lingkungan yang dipimpin oleh akh Amin Agustin, Ketua DPRa PKS Kampung Melayu, Jakarta.

Seorang pemuda bernama Ryan (23 tahun) menemui akh Amin dan mengutarakan isi hatinya didepan para peserta halaqah malam itu, “Saya bejat bang. Semua perbuatan gila sudah pernah saya lakukan,” ucap Ryan sambil menunduk.

Semua daftar perbuatan maksiat iya sampaikan didepan kami. Dan semua kami diam mendengarnya.

Beliau terinspirasi dari teman-teman lainnya yang telah lebih dulu merengkuh hidayah Allah swt dengan mengikuti halaqah yang diselenggarakan DPRa PKS Kampung Melayu.

“Saya berjanji tidak akan melakukan perbuatan maksiat lagi bang,” ucapnya.

Kini ia bersama teman-temannya yang dahulu sama-sama pernah melakukan kehidupan kelam, saat ini telah bergabung dengan barisan dakwah dalam shaf kebaikan dan balutan tarbiyah.

Kabar terkini, Ryan bahkan sudah ikut berdakwah dengan mengajar Iqro anak-anak kecil.

"Masih istiqomah. Sekarang sudah kerja. Bersama Sunjaya (Bang Sun) & teman-teman yang lain mensyiarkan dakwah. Ngajar iqro anak-anak kecil juga," ujar akh Amin Agustin, guru ngajinya, via akun twitternya  @amin_agustin saat admin @pkspiyungan menanyakan kabar Ryan hari ini

pkspiyungan

Berperang Melawan Logika Badar



Kesedihan saya hilang sore ini, anehnya setelah dicemooh pada asumsi kepartaian saya karena jilbab panjang saya dan berita miring yang terus berhembus beberapa hari ini, pada sebuah forum yang sebenarnya membahas tentang prospek pelatihan petani.

Seperti ada ilham yang datang pada kediaman saya, bisikan perlahan tentang kemanusiaan dan logika yang bermuara tentang negeri ideal, pemerintahan impian tetapi berakhir pada makianmental-mental pecundang. Yang bermimpi memiliki pahlawan tetapi tidak mau melahirkan, membesarkan lalu mendidik gen-gen kebesaran untuk bertahan pada tsunami-tsunami panjang kehidupan.

Kepedihan ini akan saya singkirkan sebentar, sedikit saya nikmati mungkin, karena saya merasa ribuan pedih yang sama sedang merajuk pada Rabbnya, merebah dan merendah mengingat jalan panjang yang dulu sering kami nyanyikan pada nasyid kesukaan tetapi ketika kami jalani saat ini kenapa rasanya begitu getir, nyinyir seakan diludahi sampah oleh cemoohan banci orang-orang sakit hati.

Dulu, ketika memutuskan berhijab disaat popularitas perempuan berjilbab di SMA saya tidak lebih dari 3 %, saya ingat saya hanya punya jilbab satu-satunya dengan rok jelek pemberian senior. Sisanya digunting dan dibuang oleh wanita yang paling saya sayangi. Pada pagi yang sama ketika sebuah gelas yang dilempar kepada saya pada tanda Tanya besar kenapa saya harus norak menutup rambut saya. Sementara 6 bulan yang lalu shalat lima waktu masih begitu asing.

Pagi itu Ramadhan yang akan begitu berkesan pada sepanjang hidup saya. Sepanjang hidup keislaman saya, pada seorang perempuan yang memperkenalkan saya shalat dhuha di tengah shalat wajib saya yang entah kemana, pada seorang sahabat yang menyemangati saya untuk pidato kebangsaan di tengah kelas tentang bahayanya kemunafikan mencontek, pada keikhlasannya mengajarkan saya beda Kho dan Kha beda Shod dan Sa, sementara ongkosnya saja untuk kuliah hasil dari berjualan Sabili dan Annida.

Pada seorang ikhwan yang jatuh terluka karena terlalu menunduk menahan syahwat remajanya yang sedang jatuh cinta. Pada seorang sahabat yang mengajarkan tentang rasa hormat dan sayang pada orang tua, pada kondisi seberat apapun, setidak ideal apapun, sementara putus asa sudah di depan mata, dan bertahun kemudian saya merasakan kenikmatan birrul waliddain itu karena dia.

Saya sudah benar-benar jatuh cinta..pada keikhlasan-keikhlasan itu, air mata-air mata itu, pada mereka yang selalu bersabar pada kesulitan dan kemiskinan hidup mereka, pada mereka yang bersyukur dan zuhud pada kegemilangan harta mereka. Saya tak bisa lari dari mereka, saya senang menangis bersama mereka, menerima do’a-do’a rahasia mereka dan kenikmatan ukhuwah melalui kejutan-kejutan kecil dalam kebaikan tak berpamrih dari mereka yang mengemis jalan Muhammad.

Faham sekali kalau yang berkembang dinegeri saya sekarang bukanlah Islam yang bisa dibunuh seperti membunuh seorang bayi. Pencet saja hidungnya dia akan mati. Islam yang ini harus dikejar dengan sniper, dihitamkan dengan tipu-tipu, diibumihanguskan dengan kelicikan otak berIQ hampir 200 sedang keimanan NOL. Dengan sogokan Bantuan Sosial ala AMerika, Dengan Media berpenyakit AIDS milik konglomerat yang murtad jadi politisi.

Islam yang ini harus jauh-jauh dari politik, diam-diam saja di Masjid. Larangan jangan sok suci ini akan terus disuarakan pada bangkai demokrasi buatan Yunani editan Thomas Jefferson. Karena Materialisame Ideologi dan Logika sekarang adalah ala Tan Malaka, Mark Zuckerberg dan Punjabi. Lebih sering youtube dan American Idol.

Bukan salah bapak pak, salah saya, karena beberapa hari sebelumnya saya pun membuka email berisi virus untuk melihat aurat yang tidak seharusnya. Saya… baut kecil ini bermaksiat…lebih parah dari bapak…karena saya melihatnya hanya berdua saja dengan Allah dan para malaikat, tidak ada yang mencemooh atau membuat saya merasa rusak-serusaknya…lalu bertaubat dan hanya bisa pasrah menunggu azab neraka, sementara bapak..mungkin sudah impas Pak ;).Dapat bonus malah..

Bukan salah ibu, salah saya, saya yang sering meniadakan dhuha dalam pagi saya, berma’tsurat dengan facebook dan tilawah lagu India, pada Shubuh yang disibukkan dengan mimpi menulikan telinga pada azan yang mengumandang di sana. Astaghfirullahh…al’adziem..

Saya memilih jalan ini bukan karena berharap mereka tidak pernah salah, tetapi saya yakin mereka selalu berusaha benar, meski pedang itu bisa saja mengiris ulu hati terdalam karena kebodohan, fitnah dunia, perempuan dan setan futur dalam iman.

Bertahan saja saudaraku bertahan disana, karena keputusan syuro berenang di senayan sudah selesai. Saatnya hadapi sama-sama. Saatnya kita songsong kemenangan Khaibar, meski mungkin do’a kita harus jauh lebih khusyuk dan merendah sampai kutub paling dalam gaya Do’a Badar Rasulullah. Kita memang anak kecil yang masih belajar melawan beruang. Tapi kau punya bahasa kemenangan Al-Quran. Bertahanlah. Kita perbaiki perlahan semua hal yang salah. Kita diskusikan Teori Konflik dan Diplomasi ala Yahudi, Kita Bahas
lagi tentang koalisi, Kita cari rezeki untuk jadi Raja Media paling tajir di negeri ini.

Saya memilih jalan ini bukan karena berharap mereka tidak pernah salah, tetapi saya yakin mereka selalu berusaha benar, meski pedang itu bisa saja mengiris ulu hati terdalam karena kebodohan, fitnah dunia, perempuan dan setan futur dalam iman.

Saya akan tetap berdiri disini, meski saya harus sok tahu bagaimana rasa gemas seorang Umar bin Khatab karena Rasulullah menandatangani perjanjian Hudabiiyah, karena menganggap terlalu merusak tinggi harga diri, mengobral keberanian ksatria Badar, padahal jauh di masa depan, perjanjian itu mendatangkan kemenangan atas Mekah, Persia dan Romawi.

Saat ini, bahasa politik anda juga membuat saya pening menahan muntah. Saya, saya adalah oposan terberat anda, anda boleh membangun gedung itu, tapi saya bakar dulu gedung yang lama, anda boleh menaikkan kembali gaji anda, tapi saya akan jadi Robbin Hood yang merampok anda di jalan sampai sisa kaos dalam anda lalu saya berikan ke petani Papua sana. Saya, tidak suka anda jadi Menteri dan Koalisi subtitusi. Jadi oposan saja selamanya. Oposan kemungkaran dan korupsi. Titik. Penghabisan sampai mati.

Tapi saya juga hampa dalam mengusulkan solusi, saya tidak sanggup membangun revolusi, mencari pengganti idealis untuk negeri ini, saya terus saja kelaparan mencari pahlawan, dan terjebak menjadi komentator payah yang kekenyangan umpatan dan celaan tapi diam tak bergerak dengan gemuk perut dan lemak dunia atas nama nafkah keluarga. Dan menyadari, masuk ke sistem itu adalah pilihan buruk diantara yang lebih buruk karena konsekuensinya adalah persaingan dagang yang lebih menyedihkan dari tanam paksa dan neoliberal.

Dan saya

menyepakati bahwa senayan harus dicuci perlahan-lahan.

Bertahan dalam terjangan ini,

membuat kekerdilan saya pada titik nadirnya.

Izinkan saya berbisik ya Allah, kutitipkan dalam sayap malaikatmu malam ini

Saya akan bertahan pada jalan ini karena Allah,

Sampai senandung revolusi keimanan menjadi gaung di negeri sakit hati ini

Saya akan bertahan pada jalan ini karena Allah

Sampai Kau maafkan kami karena kelalaian dan kebodohan kami

Saya akan bertahan pada jalan ini karena Allah


Sampai perut-perut lapar di ujung pelosok negeri ini menjadi penuh karena
kebaikan dakwah ini


Saya akan bertahan pada jalan ini karena Allah

Pada komitmen dhuha dan hafalan kami yang sedikit, pada getirnya merealisasi cita-cita tentang kesholehan yang kau ridhai, pada rahasia cinta dan keikhlasan Musa dan Ibrahim dan celengen kami yang tak jua bertambah untuk pergi Haji.

Saya akan bertahan pada jalan ini karena Allah, meski luka dan darahnya harus kami hisapi sendiri ditengah kegemilangan parodi dunia yang tidak berharga lagi

Sampai kafan putih kami berbau kesturi
Lalu kami menangis sedih karena lalai berimbas pada Istana kami yang kurang
tinggi di syurga nanti.

Kutitipkan Baiat ini padamu ya Allah dengan Bismillah, Istighfar dan Hamdallah. Dan memohon agar kau matikan kami dalam kondisi terbaik di hadapanmu.

Dan Kau Jadikan kami rendah dihadapan diri kami sendiri

Tengah-tengah dihadapan manusia

Tetapi Kau jadikan kami tinggi di hadapanMu

Pada ruku dan sujud ratapan kami



Winarti Halim

Islamedia