Luthfi Hasan Ishaaq yang pada waktu itu merupakan Presiden PKS 
ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena dituduh terlibat dalam suap
 impor daging sapi. Dan tidak kurang dari 12 jam, Luthfi digelandang ke 
KPK. Hal ini tentu saja merupakan hantaman tersendiri kepada tubuh PKS.
Masyarakat dibuat bingung dengannya. Karena banyak yang menaruh harapan 
kepada PKS sebagai “benteng terakhir” pemberantasan korupsi di 
Indonesia, khususnya pada perpolitikan Indonesia. Ditambah lagi beberapa
 pengamat  mengatakan di berbagai media bahwa kejadian ini akan 
berdampak kepada turunnya suara PKS menjelang pemilu 2014.
Namun pada kenyataannya justru terbalik. Sebelum ini telah diberitakan 
bahwa ada seorang ibu di Bandung langsung menelepon DPW PKS Jabar untuk 
mendaftar menjadi anggota PKS. Dia mengatakan bahwa dia tahu PKS walau 
sedang ada gonjang ganjing ini. Seorang mahasiswi di UNPAD menyatakan 
ingin bergabung dengan PKS melalui twitter dengan memention anak seorang
 kader PKS.
Lalu di NTT beberapa tokoh mengucapkan simpati dan kagum kepada 
kader-kader PKS dan Presiden PKS yang baru. Sedangkan di Maluku, 
tepatnya di daerah Kab MTB dan MBD yang berbatasan dengan Timor, ada 
lima tokoh masyarakat setempat yang masing-masing ada yang beragama 
Katolik dan ada yang Protestan minta untuk bergabung dan menjadi 
pengurus PKS di sana.
Lain lagi dengan di Ujung Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur. Di 
sana ada 3 orang, 2 Protestan dan 1 Katolik, minta diangkat jadi 
Pengurus PKS di Balikpapan. Wartawan Senior Tribun tertegun dan menangis
 menyaksikan Pidato Presiden PKS. Dan ibu-ibu rumah tangga datang ke 
rumah menangis karena merasa PKS dizhalimi…
Sedangkan di Yogyakarta, sebagaimana disampaikan sendiri oleh DR Sukamta
 Ketua DPW PKS DIY, seorang Ustadz besar sekaligus tokoh masyarakat 
setempat yang sangat disegani (yang dulunya sulit dan alergi dengan PKS)
 mengirimkan sms ke pengurus PKS sebagai berikut:
“Assalamu ‘alaikum. Bismillahirrohmanirrohiem. Dengan ini, saya, ustad [nama dirahasiakan], menyatakan diri bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera. Wassalamu’alaikum.”
Di DPC Sukun Malang, ada seorang ayah yang fanatik dengan PDIP, sehingga
 membatasi anaknya untuk tidak ikut acara-acara PKS, tapi setelah si 
ayah melihat orasi Presiden PKS baru Anis Matta di TV, ada yang beda dia
 rasakan, dia pun menyetujui anaknya bergabung dengan PKS.
Sedangkan di Garut, beberapa orang yang terdiri dari Hanura, PAN, PBB 
dan mantan caleg PKNU semua SMS dan menyatakan siap dukung PKS di 
2013-2014.
Berita terbaru yang didapatkan redaksi dakwatuna.com, seluruh remaja 
masjid dan pemuda Muhammadiyah Terara meminta kartu anggota PKS untuk 
dijadikan anggota PKS. Hal ini terjadi setelah DPC Terara Lotim NTB, 
nonton bareng pidato politik Anis Mata di youtube.
Sedangkan seorang tokoh masyarakat Majene yang merupakan PNS, dosen UNM,
 dan Pengusaha setempat, ikut menonton pidato politik  Presiden PKS Anis
 Matta bersama istrinya di televisi. Tiba-tiba sang istri berkata: 
“Bagaimana kalo ayah masuk PKS saja dan tinggalkan PNS”. Dan hari ini 
tokoh tersebut sudah menemui pengurus DPD, menyatakan siap masuk PKS dan
 siap memberikan 8 unit motor, 1 mobil untuk DPD Majene, serta rumah 
beliau di Majene yang besar dipinjamkan untuk kantor DPD Majene.
pks piyungan 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar