Minggu, 30 Desember 2012

"Ini anomali, karena rakyat dukung KPK tapi juga dukung partai korup."

Hidayat Nur Wahid saat kampanye PKS pada Pemilu 2009. 

Partai Keadilan Sejahtera prihatin dengan sikap sebagian masyarakat yang justru memilih partai politik yang sebagian besar anggotanya terlibat kasus korupsi.

Menurut PKS, hal itu tidak berbanding lurus dengan sikap masyarakat yang memberikan dukungan besar kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. “Ini anomali, karena rakyat mendukung KPK tapi rakyat juga mendukung partai yang banyak terlibat kasus korupsi,” kata Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid dalam konferensi pers ‘Refleksi Akhir Tahun 2012’ di Jakarta, Jumat 21 Desember 2012.

Hidayat tak menyebut partai mana yang ia maksud banyak terlibat kasus korupsi itu. Namun beberapa waktu lalu, Sekretaris Kabinet Dipo Alam pernah membeberkan soal partai politik yang memiliki pejabat yang tersandung kasus hukum.
Menurut Dipo, Partai Golkar berada di urutan teratas dengan 64 pejabat terbelit kasus hukum, disusul PDIP dengan 32 pejabat, Partai Demokrat dengan 20 pejabat, PPP dengan 17 pejabat, PKB dengan 9 pejabat, PAN dengan 7 pejabat, PKS dengan 4 pejabat.

Hidayat kemudian meluruskan data Dipo Alam soal 4 pejabat PKS yang terlibat korupsi. “Faktanya dari 4 kader PKS yang disebut Pak Dipo tersandung kasus hukum, 2 di antaranya telah dibebaskan Mahkamah Agung karena tidak bersalah, yaitu Misbakhun dan Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ruyat,” ujar Hidayat.

Dengan demikian, ujar Hidayat, jumlah kader PKS yang terlibat kasus hukum, termasuk korupsi, jauh lebih sedikit ketimbang kader partai lain. “Tapi justru dalam berbagai survei, masyarakat memilih partai yang kadernya lebih banyak tersandung perkara korupsi,” kata dia.

Vivanews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar